SURABAYA – Polda Jawa Timur kembali menggelar Analisa dan evaluasi (Anev) Sitkamtibmas periode bulan Agustus hingga September 2024 di Rupatama Mapolda Jatim, Selasa (8/10).
Anev yang dipimpin Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Drs Imam Sugianto, M.Si didampingi Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Pasma Royce itu diikuti oleh seluruh pejabat utama Polda Jatim dan para Kapolres/tabes/ta jajaran serta para anggota Polres jajaran secara during.
Pada kegiatan anev tersebut, Kapolda Jatim, Irjen Pol Drs Imam Sugianto, M.Si memberikan apresiasi kepada para anggota satuan kerja dan para Kapolres jajaran yang sudah menunjukan kerja keras dan komitmennya menjaga stabilitas Kamtibmas di wilayah masing – masing.
Apresiasi disampaikan oleh Kapolda Jatim berdasar hasil Anev gangguan Kamtibmas pada bulan Agustus dan September 2024, Polda Jatim dan jajaran berhasil menyelesaikan sejumlah kasus dan menekan angka kriminalitas.
“Saya mengapresiasi karena berdasarkan data jumlah gangguan Kamtibmas mengalami penurunan pada Bulan September 2024, ” ujar Irjen Pol Imam Sugianto.
Adapun data jumlah tindak pidana sebanyak 6.086 kasus sepanjang bulan Agustus di Jawa Timur, dapat diselesaikan oleh Polda jatim beserta jajaran sebanyak 7.094 atau presentase penyelesaian sebesar 116.5 persen.
Sedangkan pada bulan September 2024 jumlah tindak pidana mengalami penurunan menjadi 6.209 kasus dan mampu diselesaikan atau crime clearance sebanyak 6.225 ( 100, 26 %).
Kapolda Jatim menyampaikan, dalam pemberantasan Narkoba selama Agustus dan Sepetember 2024, Polda Jatim berhasil menangkap pengedar Narkoba Jaringan Internasional di Sidoarjo.
Pada pengungkapan kasus tersebut tersangka pengedar dan barang bukti berupa Sabu sabu seberat 30 Kg dengan nilai Rp.30 Millar berhasil diamankan Polisi.
“Penangkapan ini bukan hanya berdampak pada pemutusan rantai peredaran Narkoba, namun juga menyelamatkan sedikitnya 150 Ribu jiwa dari dampak penyalahgunaan Narkoba itu, ”terang Irjen Imam Sugianto, (*)
Keberhasilan ini kata Kapolda Jatim sebagian dari wujud komitmen yang kuat dari Polda Jawa Timur dan jajaraanya dalam memberantas dan mewujudkan Jawa Timur zero Narkoba.
Terkait Lalu lintas, Kapolda Jatim juga mengatakan data kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) di Jawa Timur pada bulan September 2024 menurun.
“Angka lakalantas pada Bulan September 2024 ini menurun, ”kata Irjen Imam Sugianto.
Pada Bulan Agustus 2024 tercatat kejadian lakalantas sebanyak 2.861 dengan 401 korban meninggal, 107 luka berat, 3.715 luka ringan dan kerugian material mencapai Rp. 3.394.550.000, -
Sedangkan pada Bulan September tercatat kejadian lakalantas sebanyak 2.624 dengan 297 korban meninggal, 107 luka berat, 3715 luka ringan dan kerugian material Rp.3.307.700.000, -
Untuk menekan angka lakalantas, Kapolda Jatim meminta kepada para Kapolres jajaran agar mengimplementasikan dan menggelorakan program Mahameru Lantas.
“Program Mahameru lantas ini untuk meningkatkan pencegahan dan kesadaran kepada Masyarakat untuk tertib berlalulintas dan mengutamakan keselamatan, ” ujar Irjen Pol Imam Sugianto.
Sementara itu untuk menghadapi Pilkada serentak 2024 di Jawa Timur, Polda Jatim dan jajarannya akan terus meningkatkan sinergiatas dengan TNI dan stakeholder yang ada dalam menjaga kondusifitas di Jawa Timur.
Polda Jatim juga terus menggelorakan Cooling System pada tahapan – tahapan Pilkada serentak 2024 di Jawa Timur.
Disisi lain terkait situasi berdasarkan rilis BMKG, Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto mengatakan perlu antisiapasi terhadap potensi bencana Hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
“Dari data BMKG Stasiun Meteorologi Juanda yang kita terima, Jawa Timur diperkirakan akan memasuki musim Pancaroba pada awal November, ini juga perlu kita antisiapsi, ”ungkap Irjen Imam Sugianto.
Kapolda Jatim meminta seluruh jajaran untuk melakukan upaya mitigasi dan kolaborasi dengan stakeholder yang ada untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana tersebut.
“Kita edukasi kepada Masyarakat, dan melakukan langkah – langkah keselamatan dan kesigapan agar dampak yang ditimbulkan bencana Hidrometeorologi ini dapat diminimalisir, ”pungkas Irjen Imam Sugianto. (*)